Abdul Malik Desak Pembangunan Struktur Penahan Tanah di Kampung Masdarling Pasca Normalisasi Sungai

Abdul Malik Desak Pembangunan Struktur Penahan Tanah di Kampung Masdarling Pasca Normalisasi Sungai
Foto: Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang Abdul Malik di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota

Bontang – Warga Kampung Masdarling RT 26, Kelurahan Kanaan, Bontang Barat, kini menghadapi kecemasan serius setelah terjadinya longsor di lahan mereka pasca normalisasi sungai yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Normalisasi tersebut tidak disertai dengan pembangunan turap atau struktur penahan dinding yang memadai, sehingga meningkatkan risiko longsor, terutama saat hujan deras.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang, Abdul Malik, mengungkapkan keprihatinannya atas situasi ini dan mendorong pemerintah untuk segera menambah struktur penahan tanah di wilayah tersebut.

Menurut Abdul Malik, normalisasi sungai memang diperlukan, namun tanpa adanya penahan yang kuat, lahan warga justru menjadi lebih rawan terhadap longsor.

Kondisi ini sangat memprihatinkan, normalisasi sungai harus dibarengi dengan pembangunan turap yang memadai untuk mencegah longsor, terutama di daerah yang rentan seperti Kampung Masdarling.

“Tidak hanya sebatas normalisasi sungai, tetapi juga harus mencakup pembangunan tebing yang dapat menahan kemungkinan longsor,” ujarnya kepada media, Kamis (8/8/24).

Ia juga menekankan, pentingnya penanganan banjir dan mitigasi bencana yang lebih komprehensif dalam perencanaan pembangunan kota.

Abdul Malik meminta, agar penanganan masalah seperti ini menjadi fokus utama dalam pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Mitigasi Banjir.

“LPemerintah harus segera menindaklanjuti, dengan membangun infrastruktur penahan yang diperlukan untuk melindungi warga.

Politikus PKS ini berharap, dengan adanya perhatian lebih dari pemerintah, permasalahan ini bisa segera diatasi sehingga warga Kampung Masdarling dapat kembali merasa aman dan terhindar dari risiko bencana yang lebih besar.

“Semoga situasinya bisa segera teratasi,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *