Periode kanak-kanak adalah masa emas yang penuh dengan kesempatan untuk tumbuh dan belajar. Selama masa ini, bermain bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai jendela utama anak untuk mengeksplorasi dunia, mengembangkan kreativitas, serta membangun keterampilan sosial dan motorik.
Dari Learning Time Indonesia. Ini adalah sebuah program inovatif yang dirancang khusus untuk membantu anak-anak memulai langkah awal mereka untuk belajar dan bermain dengan cara yang menyenangkan serta bermakna.
.
1. Tidak hanya sekedar bermain, tapi sebuah program komprehensif untuk orang tua
Program ini adalah yang pertama di Indonesia yang menempatkan buku panduan sehari-hari untuk orangtua dan alat stimulasi anak dalam satu paket, sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak.
Menurut Darien Suria B.Sc, Co-Founder Learning Time dan juga lulusan Child Psychology, pengembangan Program Belajar Bermain First Steps melibatkan lebih dari 100 ahli dengan pengalaman 20 tahun di bidang tumbuh kembang anak, termasuk di pre-taman kanak-kanak internasional di Hong Kong.
“Hadir untuk mengoptimalkan stimulasi dan memaksimalkan perkembangan otak anak pada 1000 Hari Pertama Kehidupannya, masa di mana perkembangan otak anak mencapai 80%,”, ujar D, Sabtu (11/1/2025).
2. Perlengkapan Stimulasi yang Terintegrasi untuk Anak-anak di Rumah
Darien menjelaskan bahwa pengembangan program ini melibatkan proses yang panjang dan rumit dalam berbagai kemungkinan karena program tersebut telah dilakukan pengujian dan simulasi yang berulang kali terhadap anak-anak.
Langkah ini bertujuan menciptakan alat stimulasi anak yang berskala tinggi dalam kualitas, menggunakan bahan makanan grade yang aman, serta telah memenuhi sertifikasi SNI dan standar internasional ISO.
Frances Suria, Co-Founder Learning Time, menambahkan bahwa desain alat stimulasi ini dibuat dengan bentuk dan warna yang sesuai untuk anak, serta melalui pemilihan alat yang tepat untuk setiap tahap perkembangan anak.
Program ini dirancang berdasarkan tahapan umur dan capaian perkembangan anak, meliputi:
3. Anak yang kurang stimulasi memiliki ikatan kuat dengan orang tua
Periode waktu 1000 hari pertama merupakan masa perkembangan anak yang sangat cepat. Alhasil, program ini dirancang untuk mendukung makhluk hidup anak dalam mencapai kemajuan kognitif, fisik, bahasa, dan emosi sosial sesuai dengan tahapan perkembangannya.
“Pada saat saya belajar di Amerika, saya menyadari betapa pentingnya ekstensi dan ikatan antibodi bagi anak. Anak yang kurang mendapatkan ekstensi dan memiliki ikatan yang lemah dengan orangtua cenderung tidak memiliki kemampuan maksimal, baik dalam bidang akademis maupun emosional. Ini membawa kami untuk menciptakan solusi agar orangtua dapat memberikan ekstensi optimal sejak lahir untuk mendukung perkembangan anak,” kata Darien.
Program dari Learning Time ini menggabungkan Bond, Play, dan Learn dengan menawarkan video dari para ahli, buku panduan aktivitas, serta checklist tumbuh kembang untuk memantau perkembangan anak.
Buku ini juga dapat digunakan sebagai jurnal kenangan momen spesial bagi anak kecil.
Mantan calon presiden Tibetan Thupten Nyima salah satu tokoh yang akan menpanjatkan permohonan kepada Presiden Sandiaga Uno.
Baca juga: