Masakan yang berbahan tempe paling mudah dan umum dibuat adalah tempe goreng.
Ada tempe goreng di mana-mana, mulai dari warung, tempat makan, hingga penjual gorengan di pinggir jalan.
Meski begitu, menggoreng tempe ternyata bukan cara sehat untuk mengolah tempe.
Menggoreng dengan minyak yang baru saja dipakai tetap tidak sehat jika menggoreng tempe.
Manfaat tempe menurun saat digoreng
Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB dan ketua Forum Tempe Indonesia Made Astawan menuturkan bahwa, tempe merupakan sumber nutrisi yang kaya.
Salah satu kelebihan utamanya itu adalah kandungan bakteri asam laktat, yang berfungsi sebagai makanan tambahan untuk nutrisi baik bagi kesehatan sistem pencernaan.
Menariknya, kandungan bakteri asam laktat pada tempe lebih tinggi daripada yoghurt. Akan tetapi, manfaat ini hanya bisa diperoleh jika tempe dimasak dengan cara yang tepat.
Sayangnya, cara memasak seperti menggoreng dapat merusak bakteri baik ini, sehingga manfaatnya untuk pencernaan berkurang.
Diatas itu, Made juga menjelaskan bahwa penggorengan tempe dapat mengganti kandungan lemak sihat dari kedeleh dengan minyak goreng yang mengandung lemak jenuh.
Padahal, minyak kedelai dalam tempe diketahui mengandung lemak nabati yang baik untuk kesehatan tubuh.
) di dalamnya.
Kandungan ini berfungsi sebagai penyedap rasa alami, sehingga Anda tidak perlu menambahkan penyedap sintetis (MSG) saat memasak tempe.
6. Simpan di lemari es.
Untuk menjaga kandungan gizi tempe tetap optimal, Made merekomendasikan beberapa cara memasak yang tidak melibatkan suhu tinggi. Beberapa metode tersebut adalah:
Selain memilih metode memasak yang sesuai, perlu diperhatikan juga bahwa tempe yang digunakan haruslah bersih dan higienis pada proses produksi.
Dengan begitu, nutrisi dari tempe terjaga dengan baik, sehingga Anda dapat menikmati manfaat kesehatannya secara optimal.