DPRD Bontang Pertanyakan Layanan RSUD Taman Husada

DPRD Bontang Pertanyakan Layanan RSUD Taman Husada
Foto: Anggota DPRD Kota Bontang, Tri Ismawati

Bontang – Anggota DPRD Bontang, Tri Ismawati, mengungkapkan keprihatinannya terkait layanan RSUD Taman Husada Bontang, khususnya dalam hal ketersediaan tempat tidur untuk pasien. 

Ia menyampaikan keluhan ini setelah mendengar bahwa salah satu koleganya, Rusli, mengalami kesulitan mendapatkan kamar saat dirawat di rumah sakit tersebut. 

Rusli dilaporkan harus menunggu dari pukul 14.00 siang hingga 22.30 wita belum mendapatkan tempat tidur, dan harus menunggu sampai shift malam untuk mendapatkan kamar.

“Saya mendengar rekan saya, Pak Rusli, masuk jam 2.30 infonya sampai jam setengah 10 belum dapat kamar,” keluhnya di Pendopo Rujab Bontang, Senin (29/7/2024).

Menurut Ismawati, permasalahan ini menunjukkan adanya ketidakcukupan layanan di RSUD Taman Husada, rumah sakit yang dikenal sebagai kebanggaan Kota Bontang. 

Ia menilai bahwa kinerja rumah sakit dalam menangani pasien, terutama pasien darurat, perlu dievaluasi untuk memastikan pelayanan yang lebih baik.

“Saya mohon untuk pelayanan rumah sakit itu penting apalagi masuk emergency,” terang dia.

Menanggapi keluhan tersebut, Walikota Bontang, Basri Rase menjelaskan bahwa masalah keterbatasan tempat tidur di RSUD Taman Husada disebabkan oleh beberapa faktor. 

Basri menyebutkan bahwa rumah sakit ini merupakan rumah sakit rujukan untuk daerah Kutai Timur (Kutim) dan Kutai Kartanegara (Kukar), sehingga jumlah pasien yang datang sangat tinggi. 

Selain itu, aturan dari pusat mengenai pelayanan pengguna BPJS yang menetapkan satu kamar maksimal diisi enam kasur juga berkontribusi pada terbatasnya kapasitas tempat tidur.

“Tempatnya sangat terbatas, dan RSUD Taman Husada juga menjadi rumah sakit rujukan,” bebernya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *