Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu melontarkan ancaman meski gencatan senjata Hamas dan Israel akan segera diberlakukan.
Kurang dari 12 jam gencatan senjata Hamas dan Israel di Gaza diberlakukan, Minggu (19/1/2025), Netanyahu menegaskan gencatan senjata ini hanya sementara.
Netanyahu bahkan sempat mengancam bahwa fase pertama gencatan senjata tak akan bisa melangkah maju jika Hamas tak juga memberikan daftar sandera yang akan dibebaskan sesuai kesepakatan.
Ancaman itu pun berlanjut, dengan menegaskan Israel memiliki hak untuk melanjutkan perang di Gaza.
Hal itu akan berlaku jika negosiasi fase kedua kesepakatan gencatan senjata terbukti sia-sia.
.
Pada gencatan senjata yang dimulai Minggu pagi ini, rencananya tiga sandera Israel yang ditahan di Gaza harus dikembalikan.
Setelahnya, Hamas harus mengembalikan tambahan 33 sandera Israel dalam rentang enam bulan.
Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan 1.890 tahanan Palestina dari penjara. Meski gencatan senjata sudah disepakati, serangan udara Israel berlajut pada Sabtu.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 23 jasad telah dibawa ke rumah sakit dalam waktu 24 jam.