Museum MACAN kembali menampilkan karya seni karya seniman terkenal, Bunda. Kali ini, Museum MACAN menampilkan efek tunggal karya seniman Thailand yang tinggal di New York dan Bangkok, Korakrit Arunanondchai.
Pameran ini diadakan dari tanggal 30 November 2024 hingga 6 April.
2025.
Di pameran ini, Korakrit Arunanondchai menampilkan karyanya dari tahun 2018 hingga saat ini. Pameran ini menawarkan wawasan luas tentang praktek artistik ini, dirancang untuk memicu api yang ada di dalam pikiran masyarakat secara bersamaan, menggali ketegangan antara keinginan untuk perubahan, dan rasa takut untuk melepaskan.
Arunanondchai juga menyoroti simbol burung dan ular-simbol yang muncul dalam mitos berbagai masyarakat, yang menjelaskan asal-usul manusia sebagai metafora akan hubungan yang dibangun manusia dengan struktur sosial dan alam, bukan hanya sekadar manifestasi fisik atau naratif.
Perlu diingat, karya-karya Arunanondchai dikenal dengan pendekatan pembahasan yang menjawab kebutuhan bersama akan cerita, sekaligus membongkar dan menanyakan cerita-cerita yang tidak lagi relevan dalam menghadapi masa sekarang. Ia menggabungkan animisme dan fiksi ilmiah untuk menciptakan karya yang menempatkan emosi manusia dan menyingkap perasaan-perasaan aneh tanpa harus dijelaskan, semuanya dipicu oleh rasa takut akan kehilangan sesuatu.
, Selasa (21/1/25).
Saya ingin menghadirkan sebuah pameran suguhan yang seperti teater aktor buatan, yang berbagi ruang dengan kita dan membawa serta emosi-emosi yang mereka timbulkan. Pameran ini adalah sebuah panggung, yang mengundang penonton untuk menjadi bagian dari penghibur, nyanyi, menari, menangis, bernapas, dan merasakan semua emosi yang ditampilkan melalui layar-layar. Kita dapat mendengarkan getaran di balik dunia non-manusia yang menyanyikan lagu-lagu ini, membawa semua perasaan ini kembali ke diri kita.
Pameran di Museum Macan/ Foto: Museum Macan
|
Di antara karya-karya Arunanondchai yang dipamerkan di pameran ini adalah instalasi lukisan terbaru beserta dua instalasi video penting dari sang seniman.
(2018)
Pekerjaan ini diproduksi bersama dengan sineas Amerika Alex Gjovic dan partisipan Tosh Basco. Video ini mendapat inspirasi dari ritual “Ghost Cinema” di Thailand Utara, di mana biarawan-biarawati
Menggarisbawahi film di dinding kuil bagi penonton-penonton yang semuanya adalahlah roh.
(2021)
Sebuah karya oleh Arunanondchai yang menyentuh konsep waktuluar luar dari ruang hidup manusia. Video tersebut menampilkan perjalanan roh kembali ke keadaan jasmanya, untuk kelahiran kembali. Kemunculan unsur api, air, dan gambaran Garuda yang terbakar menepi beberapa kali, menggambarkan proses kematian, pemabasaan, dan kelahiran kembali, menantang audiens untuk melakukan refleksi kolektif tentang akhirat dan kehidupan.
Direktur Museum MACAN Venus Lau berharap para pengunjung dapat menikmati karya seni yang dipersembahkan oleh Korakrit Arunanondchai. Ia juga berharap pameran ini dapat mengubah pandangan para pengunjung sesuai dengan tema yang dibawa.
Berikut adalah pemaparan tunggal pertama dari karya-karya Korakrit Arunanondchai di Indonesia. Acara pameran ini akan menampilkan eksplorasi artistik dari Arunanondchai, yang memfokuskan pada tema tentang kehidupan manusia dan keagamaan sebagai inti dari karyanya. Pameran ini juga menampilkan banyak kumpulan pahatan lukisan.
“Sebagian besar kunjungan kami sini adalah konteks yang belum pernah dipamerkan sebelumnya. Kami berharap dapat meminta pengunjung untuk merasakan atmosfer seni yang mendalam dan menenangkan dude’autres dunia dalam pameran penting ini,” ia mengungkap.
Pameran karya Korakrit Arunanondchai ini didukung oleh Mowilex sebagai Mitra Cat Resmi Museum; dan Common Grounds, TMN, Oasis, Kura Kura Beer, dan Monkey Shoulder sebagai Mitra Pameran/Program.
Serta menikmati karya seni dari seniman ternama.
. Gratis!