(MBG).
Orang nomor satu di Indonesia menyatakan bahwa pihak yang tidak setuju dapat memberikan hakinya (makanannya) kepada orang lain yang membutuhkan.
Dia menyampaikan hal itu setelah meresmikan secara simultan 37 Proyek Strategis Ketenagalistrikan di 18 Provinsi di PLTA Jatigede, Sumedang, Senin (20/1/2026).
“Ia tidak perlu bingung, memberikan apa yang dia makan oleh yang membutuhkan,” ujarnya kepada wartawan.
Presiden ke-8 RI pun juga menyatakan bahwa MBG merupakan program yang sangat besar dan kompleks sehingga untuk bisa langsung diwujudkan terdapat banyak tantangan yang dihadapi.
:
Tuan/Tuan Ibu Presiden mengucapkan permintaan maaf kepada banyak warga masyarakat karena belum semua telah menjadi penerima manfaat. Hutang budi ini dilontarkan mengingat program yang dilaksanakan pertama kali di Tanah Air sejak hari Senin (6/1) sebenarnya tidak terlepas dari berbagai kritik.
“Makan bergizi baru mulai.Para penduduk memerlukan waktu fisik yang lama untuk mendapatkan manfaatnya. Oleh karena itu saya minta maaf kepada warga, kepada warga tua, dan kepada para remaja yang belum mengalami.”
:
Meski begitu, Presiden ke-8 RI itu menekankan bahwa pada akhir tahun 2025 semua anak di Indonesia akan mendapatkan manfaat dari program tersebut yang menerima pendanaan hingga Rp71 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dia mengatakan bahwa pemerintahannya membutuhkan waktu untuk menemukan formula yang tepat agar program andalannya itu bisa sukses.
“Agar semua anak-anak kita bisa menikmati. Tapi kalau belum menikmati, saya minta maaf. Tapi Insyaallah tahun 2025 ini berhasil,” pungkas Prabowo.