Sem Nalpa Usulkan Pelebaran Jalan Damai di Kanaan untuk Kurangi Kecelakaan

Anggota Komisi C DPRD Kota Bontang, Sem Nalpa Mario Guling

Bontang – Seringnya terjadi kecelakaan di Jalan Damai, Kelurahan Kanaan, Anggota Komisi C DPRD Bontang, Sem Nalpa Mario Guling, mendesak Pemerintah Kota Bontang untuk segera memperlebar jalan tersebut.

Jalan utama ini menjadi akses vital bagi warga sekitar, namun kondisinya yang sempit dan rawan kecelakaan membuat keselamatan pengguna jalan terancam.

Jalan Damai yang menghubungkan Kantor Kelurahan Kanaan hingga ke Jalan Pongtiku di samping Pemakaman Kanaan dinilai sudah tidak memadai.

“Jalan utama kami di Kelurahan Kanaan sudah betul-betul tidak memungkinkan lagi. Sudah sering terjadi kecelakaan di sini, Pak,” ujar Sem Nalpa saat rapat kerja dengan PUPRK, Senin (21/10/2024).

Ia menekankan bahwa jalan utama di wilayah itu bukan hanya semakin padat, tetapi juga rawan kecelakaan, mengingat sempitnya jalur yang dipadati kendaraan setiap harinya.

Lebih lanjut, Sem menjelaskan bahwa akses tersebut menjadi satu-satunya jalur utama bagi warga Kanaan untuk berbagai aktivitas sehari-hari, baik menuju pusat kota maupun lokasi lain di sekitarnya.

“Ini satu-satunya jalan lalu lintas kami di Kanaan,” tambahnya.

Jalan yang sempit dan berada di dekat pemakaman membuat pengendara harus ekstra hati-hati, terutama saat melintas di malam hari atau saat kondisi lalu lintas padat.

Keadaan ini dinilai tidak hanya menghambat kelancaran lalu lintas, tetapi juga mengancam keselamatan pengguna jalan, baik pengendara sepeda motor maupun mobil.

Menanggapi usulan Sem, Kepala Dinas PUPRK Bontang, Much Cholis Edy Prabowo, menyatakan bahwa pihaknya akan memperhatikan serius kebutuhan pelebaran Jalan Damai.

Ia mengaku akan memasukkan proyek pelebaran ini ke dalam daftar prioritas Pemkot Bontang agar segera mendapat tindak lanjut.

“Pelebaran jalan Kanaan sampai pemakaman itu nanti akan kita jadikan prioritas,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *