setelah mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba, meninggal dunia.
Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, mengatakan bahwa Biro Hukum dan Pimpinan KPK akan berkoordinasi terkait kelanjutan perkara Abdul Ghani Kasuba, khususnya asset recovery.
“Nanti kami akan berkoordinasi dengan biro hukum, kemudian juga akan dilakukan rapim terkait dengan penanganan perkara AGK ini untuk kelanjutannya. Dan tentunya juga mekanisme-mekanisme yang ada, penagihan uang pengganti, dan lainnya,” kata Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Minggu (16/3/2025).
“Yang terpenting adalah uang negara yang kita duga dikorupsi oleh yang bersangkutan, itu harus bisa kita tarik kembali,” ujar dia.
Asep mengatakan, status tersangka Abdul Ghani Kasuba sudah pasti gugur setelah meninggal.
.
“Tentu proyeksinya kita akan menarik kembali aset atau assets recovery dari harta kekayaan yang kita anggap berasal dari tindak pidana korupsi,” ujar dia.
Diberitakan, Abdul Ghani Kasuba meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Chasan Boesoeirie Ternate, Maluku Utara, pada Jumat (14/3/2025).
Sebelum wafat, Abdul Ghani ditangkap KPK paad Desember 2023 dan divonis bersalah dalam kasus pengadaan proyek dan perizinan.
Ia divonis hukuman 8 tahun penjara, denda Rp 300 juta, serta diwajibkan membayar uang pengganti Rp 109 miliar dan 90.000 Dollar Amerika Serikat (AS).
Selain itu, Abdul Gani juga ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana pencucian uang.
