Festival Jelajah Maumere 2025: Memperkuat Budaya dan Ekonomi Lokal
Festival Jelajah Maumere (FJM) 2025 tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, tetapi juga menjadi momentum penting dalam menjaga warisan budaya dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya lokal. Hal ini disampaikan oleh Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, saat membuka acara tersebut di Lapangan Kota Baru Maumere pada Rabu, 17 September 2025 malam.
Bupati Juventus menekankan bahwa tema utama FJM 2025, yaitu “Wini Ronan (g)”, memiliki makna yang mendalam. Tema ini mengacu pada konsep hidup hemat dan menjaga ketersediaan pangan untuk masa depan. Menurutnya, filosofi ini selaras dengan upaya merawat kekayaan budaya leluhur serta membangun peradaban yang kuat di tengah masyarakat Sikka.
“Festival ini menjadi kesempatan bagi kita untuk merawat keindahan budaya dan alam yang dimiliki Nian Tana Sikka. Selain itu, festival ini juga menjadi sarana untuk memperkenalkan keunikan alam dan kebudayaan yang kita miliki kepada dunia sebagai warisan leluhur dan karunia Tuhan,” ujar JPYK, sapaan akrab Bupati Sikka.
Ia menambahkan bahwa penyelenggaraan FJM harus memberikan makna mendalam, terutama bagi generasi muda. Pemerintah Kabupaten Sikka akan terus mengevaluasi setiap kegiatan agar mampu memberikan dampak nyata, baik dalam bidang kebudayaan maupun perekonomian.
“Berbagai event ke depannya akan dievaluasi, termasuk dalam perencanaan dan penganggaran. Kami ingin memastikan bahwa setiap kegiatan mampu memberikan efek positif dan sejauh mana pemanfaatannya serta pencapaiannya,” kata Juventus.
Perhatian Terhadap Pelestarian Budaya dan Promosi Pariwisata
FJM 2025 juga menjadi bukti perhatian Pemerintah Kabupaten Sikka terhadap pelestarian budaya dan promosi pariwisata. Dengan melibatkan pelaku seni, komunitas budaya, hingga pelaku usaha kecil menengah, pemerintah berharap festival ini dapat menjadi identitas dan branding khusus bagi Kabupaten Sikka.
“Dari event ini diharapkan ke depan menjadi kalender tetap kementerian pariwisata atau KEN (Krisna Event Nusantara) yang fokus mengangkat keunikan budaya Sikka kepada dunia,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Sikka juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya festival, mulai dari Forkopimda, aparat keamanan, komunitas seni, lembaga pendidikan, hingga pelaku UMKM.
Agenda dan Aktivitas yang Menarik
Festival Jelajah Maumere telah menjadi agenda rutin yang menampilkan berbagai atraksi budaya, seni, dan potensi lokal. Tahun ini, festival yang dipusatkan di Lapangan Umum Kota Baru Maumere ini mengusung tema ‘Wini Ronan’, yang berarti lumbung benih.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka, F. Even Edomeko, S.Fil, menjelaskan bahwa FJM 2025 memiliki tiga tujuan utama, yaitu mempromosikan pariwisata Kabupaten Sikka, melestarikan kebudayaan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui partisipasi pelaku UMKM ekonomi kreatif.
Selama kurang lebih empat hari penyelenggaraan FJM 2025, berbagai kegiatan ditampilkan, antara lain ritus budaya pertanian, seni tari, musik, dan nyanyian tradisional, termasuk menghadirkan Silet Open Up di pelaksanaan hari pertama festival.
Selain itu, pengunjung juga menikmati sajian pameran serta bazar kuliner lokal. Sejumlah agenda partisipatif seperti Fun Run, Fun Bike, lomba fashion show, hingga lomba mobil hias dengan melibatkan masyarakat secara luas turut menambah semarak FJM 2025.