Harapan Warga Tasikmalaya atas Pembangunan Tol Getaci
Pembangunan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Garut-Cilacap (Getaci) kembali menjadi topik yang menarik perhatian masyarakat, terutama warga Tasikmalaya. Dengan adanya pernyataan pemerintah pusat yang menyatakan akan melanjutkan proyek ini, warga berharap bahwa pembangunan tersebut dapat segera terealisasi. Meski harapan itu tidak terlalu besar, namun tetap memberikan semangat bagi masyarakat yang selama ini merasa ditinggalkan dalam pembangunan infrastruktur.
Sebelumnya, beberapa kali penundaan pembangunan Tol Getaci membuat warga kecewa dan bahkan nyaris apatis. Mereka berharap bahwa dengan adanya jalan tol ini, kendala kemacetan di wilayah Tanjakan Gentong bisa diminimalisir. Selain itu, akses transportasi yang lebih cepat juga diharapkan mampu meningkatkan mobilitas penduduk dan memperkuat perekonomian daerah.
Namun, harapan warga Tasikmalaya harus diimbangi dengan persiapan pihak pemerintah setempat. Terlebih, nantinya akan ada beberapa exit tol yang akan dibangun. Hal ini memerlukan perencanaan yang matang agar segala aspek seperti pelayanan, kenyamanan, dan keamanan dapat terpenuhi.
Ketimpangan Pembangunan di Jabar Selatan
Ketimpangan pembangunan antara wilayah Jawa Barat utara, tengah, dan barat dengan wilayah Jabar selatan masih menjadi isu yang sering disuarakan. Wilayah Jabar selatan, termasuk Tasikmalaya, Garut, dan sekitarnya, masih belum mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah pusat. Pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, dan fasilitas lainnya yang diharapkan mampu menggerakkan perekonomian masih sebatas harapan.
Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, menyampaikan bahwa wilayah Jabar selatan dinilai kurang mendapat prioritas dalam pembangunan. Namun, meskipun begitu, ia menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pemerintah pusat untuk melanjutkan pembangunan Tol Getaci. Menurut Cecep, proyek ini memiliki potensi besar dalam membuka akses dan meningkatkan pengembangan ekonomi daerah.
Cecep menjelaskan bahwa pembangunan Tol Getaci akan memberikan dampak positif terhadap sektor pariwisata dan pertanian, dua sektor utama perekonomian Tasikmalaya. Untuk itu, Pemkab Tasikmalaya siap membantu proses sosialisasi, pembebasan lahan, hingga penyesuaian tata ruang jika proyek infrastruktur ini masuk ke wilayahnya.
Peran Pemerintah Kota dan DPRD
Menyambut baik dilanjutkannya pembangunan Tol Getaci, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H. Aslim SH, menyatakan bahwa semua pihak harus bekerja sama untuk mewujudkan proyek ini. Ia menekankan pentingnya perencanaan yang matang agar ketika Tol Getaci beroperasi, pihak Pemkot Tasikmalaya sudah siap menghadapi perubahan ekonomi yang akan terjadi.
Aslim menyarankan agar Pemkot Tasikmalaya tidak hanya sekadar menyambut proyek ini secara pasif, tetapi harus terencana dan terukur. Ia juga mengusulkan bahwa dengan hadirnya Tol Getaci, Kota Tasikmalaya bisa dijadikan sebagai etalase UMKM dan kuliner Priangan Timur. Hal ini bertujuan untuk menarik minat wisatawan yang ingin berkunjung atau sekadar transit ke Tasikmalaya.
Kritik dan Saran dari Pengamat
Meski ada harapan besar, pengamat APBD, Nandang Suherman, mengingatkan bahwa kehadiran Tol Getaci tidak otomatis akan membawa perubahan signifikan pada pembangunan Jabar Selatan. Menurutnya, Garut dan Tasikmalaya hanya menjadi jalur lintasan dari pembangunan jalan tol tersebut.
Nandang menegaskan bahwa Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Jabar Selatan adalah langkah penting. Namun, ia menyarankan agar Jabar Selatan membuat kesatuan wilayah terlebih dahulu, seperti yang dilakukan oleh Kawasan Rebana. Dengan demikian, pembangunan akan lebih efektif dan berkelanjutan.
Ia menyarankan agar Jabar Selatan fokus pada pengembangan perkebunan, pertanian, dan wisata sesuai kondisi alamnya. Dengan dasar Perpres No. 87 Tahun 2021 dan Pergub No. 14 Tahun 2023, pembangunan di wilayah ini dapat berjalan lebih cepat dan lebih terarah.