Kesepakatan Besar antara Nvidia dan OpenAI untuk Membangun Pusat Data Berkapasitas 10 Gigawatt
Nvidia Corp. telah mengumumkan rencana investasi besar dalam bentuk kerja sama strategis dengan OpenAI, yang akan menempuh langkah signifikan dalam membangun infrastruktur pusat data berkapasitas 10 gigawatt. Investasi ini diperkirakan mencapai angka hingga US$100 miliar atau sekitar Rp1.661 triliun, yang akan digunakan untuk mendukung pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT.
Kerja sama ini merupakan salah satu proyek terbesar dalam industri AI, yang menunjukkan meningkatnya permintaan global akan teknologi AI dan daya komputasi yang mumpuni. Dalam pernyataannya, CEO Nvidia, Jensen Huang, menyebut bahwa investasi ini adalah lompatan penting dalam membangun era baru kecerdasan buatan. Proyek ini akan melibatkan penggunaan chip canggih dari Nvidia, serta infrastruktur yang kompleks, termasuk server, sistem pendingin, dan konsumsi listrik dalam skala besar.
Investasi ini akan dilakukan secara bertahap. Awalnya, Nvidia akan memberikan dana sebesar US$10 miliar saat kontrak ditandatangani. Tahapan berikutnya akan dicairkan setiap kali kapasitas komputasi sebesar 1 gigawatt terealisasi. Meskipun begitu, kedua perusahaan belum mengungkapkan detail lebih lanjut tentang jadwal investasi.
Pernyataan bersama dari Nvidia dan OpenAI menyebutkan bahwa mereka berharap dapat menyelesaikan detail fase baru kemitraan strategis ini dalam beberapa pekan mendatang. Kemitraan ini mendapat respons positif dari investor, sehingga saham Nvidia melonjak hingga 4,5% dalam perdagangan di New York. Selama tahun ini, saham Nvidia telah menguat sekitar 36%, menjadikannya sebagai perusahaan paling bernilai di dunia.
Sementara itu, OpenAI kini memiliki valuasi sebesar US$500 miliar, menjadikannya sebagai startup teknologi terbesar. Bagi Nvidia, kesepakatan ini memperkuat hubungan dengan sekutu penting. OpenAI, yang menciptakan chatbot ChatGPT, sedang memperluas infrastruktur AI-nya sendiri dan tetap menjadi pelanggan utama Nvidia meskipun perusahaan tersebut juga mencari pemasok lain.
Selain itu, Nvidia juga berupaya untuk mendukung pembangunan infrastruktur teknologi dalam negeri, sesuai dengan prioritas pemerintahan Trump. Perusahaan chip asal Santa Clara, California ini terus menjalin hubungan dengan Gedung Putih, terutama saat membutuhkan pelonggaran aturan ekspor teknologi ke China.
Pekan lalu, Nvidia juga sepakat berinvestasi hingga US$5 miliar ke Intel Corp., produsen chip yang kini sebagian sahamnya dimiliki pemerintah AS. CEO OpenAI, Sam Altman, menyatakan bahwa kesepakatan ini akan membuka jalan bagi terobosan AI berikutnya dengan menjamin ketersediaan daya komputasi.
ChatGPT kini digunakan oleh sekitar 700 juta orang setiap pekan, dan memerlukan daya komputasi besar untuk mendukung pengoperasian serta pengembangan produknya. OpenAI sebelumnya sering menghadapi keterbatasan kapasitas komputasi, terutama saat meluncurkan produk baru. Altman bahkan mengungkap lewat media sosial bahwa OpenAI akan segera merilis sejumlah produk baru yang “sangat intensif komputasi” dalam beberapa pekan mendatang.
Kesepakatan ini menambah daftar panjang proyek pembangunan pusat data bernilai jumbo tahun ini. OpenAI dan Oracle Corp. sebelumnya menggagas pembangunan kapasitas 5 gigawatt melalui proyek Stargate, termasuk fasilitas di Abilene, Texas. Pada Januari lalu, OpenAI, Oracle, dan SoftBank Group Corp. juga mengumumkan rencana investasi US$500 miliar untuk 10 gigawatt daya komputasi dalam empat tahun.
Di sisi lain, Oracle sedang menjajaki kerja sama dengan Meta Platforms Inc. senilai US$20 miliar untuk layanan komputasi awan, di samping proyek pusat data besar Meta di Louisiana yang ditopang pembiayaan sedikitnya US$29 miliar. Sementara itu, Microsoft Corp. meneken kontrak multiyear hampir US$20 miliar dengan Nebius Group NV untuk kapasitas cloud computing AI serta menyewa layanan komputasi AI senilai US$6,2 miliar di Norwegia.
Kesepakatan ini dilakukan di luar rencana belanja US$30 miliar pada kuartal III/2025 guna memperluas jaringan pusat datanya. Proyek-proyek ini menunjukkan semakin besarnya komitmen perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka dalam membangun infrastruktur pendukung kecerdasan buatan.