GTIA Menghadirkan Pertemuan Komunitas di Jakarta
GTIA (Global Technology Industry Association) baru-baru ini menggelar pertemuan komunitas GTIA ASEAN di Jakarta. Acara ini tidak hanya menjadi ajang bertukar informasi seputar teknologi informasi, tetapi juga memperkenalkan GTIA dan manfaat yang bisa diperoleh apabila seseorang atau perusahaan bergabung sebagai anggota. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk memberikan dukungan kepada para perusahaan yang bergerak di bidang TI, termasuk vendor, distributor, dan penyedia solusi TI.
GTIA menjelaskan dirinya sebagai sebuah komunitas nirlaba dan vendor-neutral yang berbasis keanggotaan. Sebagai asosiasi perdagangan, GTIA menawarkan berbagai manfaat bagi anggotanya, seperti akses ke sumber daya terpercaya dan peluang memperluas jaringan. Selain itu, GTIA juga menetapkan standar industri agar perusahaan dapat membangun bisnis yang berkelanjutan, aman, dan menguntungkan dalam lingkungan teknologi yang terus berkembang.
Manfaat yang Diberikan oleh GTIA
CEO GTIA, Dan Wensley, menjelaskan bahwa pihaknya menghabiskan jutaan dolar untuk penelitian dan aset yang sepenuhnya objektif serta vendor-neutral. Informasi-informasi tersebut dirancang untuk membantu anggota sukses dalam bisnis mereka. Contohnya, GTIA menyediakan model keuangan, cara menentukan harga, strategi menjual layanan keamanan siber, dampak artificial intelligence terhadap bisnis, serta metode penggunaan managed service dan model penghasilan berulang.
Selain itu, GTIA juga memiliki praktik-praktik terbaik dalam berbagai aspek bisnis, baik untuk penyedia layanan TI maupun perusahaan vendor. Mulai dari cara mengikuti acara, merekrut karyawan, hingga memahami kebutuhan pelanggan, semua tersedia sebagai sumber daya bagi anggota GTIA.
Perubahan Nama dan Fokus Baru
Sebelumnya dikenal sebagai CompTIA Community, pada Januari 2025, GTIA secara resmi mengumumkan nama barunya. Perubahan ini didorong oleh penjualan CompTIA bersama bisnis sertifikasi dan pelatihan TI-nya. Pada November 2024, CompTIA mengumumkan bahwa H.I.G. Capital dan Thoma Bravo telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi merek CompTIA beserta bisnis sertifikasi dan pelatihan TI-nya. Dengan akuisisi ini, CompTIA akan beroperasi untuk laba dan mengusung merek CompTIA, sementara CompTIA Community menjadi entitas terpisah dengan nama baru, GTIA, tetap berfungsi seperti sebelumnya.
Anggota dan Biaya Keanggotaan
GTIA mengklaim mewakili ratusan ribu profesional dari lebih dari 2.400 managed service provider, penyedia solusi, vendor, distributor, dan perusahaan lain yang melayani kanal TI. Biaya keanggotaan GTIA bervariasi, mulai dari ratusan hingga ribuan dolar Amerika Serikat per perusahaan per tahun, tergantung tipe dan ukuran perusahaan. Selain itu, karyawan perusahaan anggota GTIA otomatis menjadi anggota GTIA.
Berkembang ke ASEAN
Dua tahun lalu, GTIA—yang saat itu masih dikenal sebagai CompTIA Community—mulai mengembangkan kawasan ke ASEAN. Pertemuan GTIA ASEAN Community Meeting di Jakarta merupakan bagian dari fokus GTIA terhadap wilayah ASEAN. Acara serupa juga pernah diselenggarakan tahun lalu. Sampai saat ini, GTIA mencatat memiliki enam kawasan, termasuk ASEAN.
Dana Abadi untuk Operasional
Dengan penjualan CompTIA dan bisnis sertifikasi serta pelatihan TI-nya, GTIA mengklaim memiliki “dana abadi” untuk menjalankan operasinya. Dana ini memungkinkan GTIA mengadakan acara seperti GTIA ASEAN Community Meeting di Jakarta. Pertemuan ini juga menjadi ajang berbagi informasi seputar teknologi informasi, salah satunya tentang artificial intelligence (AI).
Titik Awal Pengembangan AI
Wasim A. Khan, Chief Digital Officer & General Manager, FUJIFILM DX AI Office, menyampaikan empat titik awal dalam pengembangan AI untuk perusahaan-perusahaan konsumen. Pertama, menyelesaikan masalah pengertian data dan ekstraksi OCR untuk data multimodal. Kedua, mendorong otomatisasi dengan AI untuk mengurangi tugas manual. Ketiga, mengelola solusi AI melalui platform agnostic karena core AI IP biasanya dimiliki konsumen. Keempat, menangani berbagai permasalahan bisnis dengan tawaran dalam bentuk paket.
Perusahaan Indonesia yang Merasakan Manfaat
Salah satu perusahaan di Indonesia yang sudah menjadi anggota GTIA adalah Global Asia Sinergi. Perusahaan integrator sistem TI ini juga memiliki kantor di Singapura. Meskipun baru bergabung selama kurang dari 6 bulan, Global Asia Sinergi mengklaim sudah merasakan manfaat dari keanggotaannya.
Perusahaan ini berhasil mendapatkan klien dari luar Indonesia, yang terbantu oleh keanggotaan GTIA. Saat memperkenalkan diri kepada calon klien, Global Asia Sinergi menyampaikan bahwa dirinya adalah anggota GTIA, sehingga meningkatkan nilai jual perusahaan.
Manfaat Tambahan dari Keanggotaan GTIA
Selain meningkatkan nilai jual, Global Asia Sinergi juga menyebutkan beberapa manfaat tambahan dari keanggotaan GTIA, seperti berbagi informasi praktik terbaik dan memperluas jaringan. Jul Darmawan, Director of Partner Success Global Asia Sinergi, menekankan bahwa GTIA memberikan wawasan tentang tren dunia IT dan adanya AI. Pertemuan dengan peers di tingkat global juga memberikan banyak manfaat, terutama dalam hal berbagi best practices lintas negara dan benua.