Yang Perlu Anda Ketahui Sebelum Membangun Rumah Split Level

Apakah Anda pernah mengenal istilah rumah split level? Split level adalah istilah yang digunakan dalam bidang arsitektur untuk menggambarkan sebuah rumah yang memiliki beberapa lantai dengan ketinggian yang berbeda. Pada desain ini, tinggi lantai hanya setengah dari ukuran lantai pada umumnya.

Desain ini memiliki ciri khas berupa lantai-lantai rumah yang disusun bertingkat dan saling terkait melalui tangga sebagai penghubungnya. Split level umumnya digunakan untuk hunian yang dibangun di area perkotaan yang padat penduduk dengan luas lahan yang terbatas.

Jika Anda tertarik menerapkan konsep ini dalam rumah tinggal, penting untuk memahami kelebihan serta kelemahannya terlebih dahulu. Artikel ini akan menguraikan kedua aspek tersebut agar dapat memperluas pengetahuan Anda tentang konsep desain ini.

Keuntungan Konsep Desain Split Level

Mario Wibowo

1. Membuat Kesan Ruangan yang Lebih Luas

Dengan ciri khas tata ruang lantai yang berlapis dan saling terhubung, split level mampu membuat bagian dalam rumah menjadi lebih terbuka serta hidup. Perbedaan ketinggian lantai yang bertujuan untuk memisahkan fungsi ruang memungkinkan penghuni rumah dengan mudah mengakses seluruh area secara nyaman. Hal ini membuat konsep hunian tersebut menciptakan ilusi visual bahwa ruangan terasa lebih luas dan lapang.

2. Fleksibilitas dalam Perencanaan Ruang Interior

Desain split level menawarkan kebebasan dalam pengaturan ruangan karena setiap tingkat bisa digunakan untuk fungsi yang berbeda tanpa perlu adanya dinding pembatas. Dengan demikian, pemilik rumah bisa menyesuaikan penggunaan setiap bagian ruang tanpa mengganggu alur keseluruhan tata ruang. Misalnya, area yang lebih tinggi bisa dijadikan sebagai ruang kerja, sedangkan area yang lebih rendah dapat digunakan untuk tempat bersantai. Selain itu, konsep ini juga memberi keleluasaan bagi pemilik rumah dalam menata perabot, memilih pencahayaan, hingga menentukan gaya dekorasi yang berbeda di setiap lantai sesuai dengan kebutuhan atau preferensi mereka.

3. Hemat Energi

Konsep ini juga menawarkan keunggulan dalam hal efisiensi energi. Dengan desain ruangan yang saling terhubung tanpa banyak pembatas, sirkulasi udara di dalam rumah menjadi lebih baik. Udara dingin dari bagian bawah dapat naik secara alami, sedangkan udara panas dari atas bisa turun melalui ventilasi yang ditempatkan dengan strategis. Selain itu, tata ruang berlantai berbeda juga mampu memaksimalkan penggunaan cahaya alami melalui pembukaan yang tepat di setiap lantainya. Dengan cahaya matahari yang mampu menyinari beberapa ruangan sekaligus, penggunaan lampu pada siang hari bisa diminimalkan.

4. Memiliki Ruang Tambahan

Dengan membagi rumah menjadi beberapa lantai yang saling terhubung melalui tangga, pemilik rumah bisa memanfaatkan ruang di antara dua lantai tersebut dengan berbagai fungsi. Pemilik rumah dapat mengubah area tersebut menjadi ruang baca, tempat kerja, atau area bermain anak. Desain ini memungkinkan pemilik rumah memiliki banyak ruangan fungsional meskipun lahan yang tersedia terbatas.

Kekurangan dari Konsep Desain Split Level

Pregnolato & Kusuki Studio Fotografi

1. Proses Pengadaan yang Rumit

Salah satu kelemahan dari konsep split level adalah proses pembuatannya yang sulit karena memerlukan perencanaan struktur yang lebih rumit. Hal ini terjadi karena adanya lantai yang dibangun pada ketinggian berbeda, sehingga struktur bangunan harus dirancang secara teliti agar beban dapat didistribusikan secara seimbang. Hal ini menyebabkan waktu pengerjaan rumah dengan konsep tersebut lebih lama serta biaya konstruksi yang lebih tinggi secara keseluruhan.

2. Potensi Kecelakaan

Perbedaan ketinggian antara lantai rumah yang memerlukan banyak anak tangga sebagai penghubung dapat menimbulkan risiko kecelakaan. Keadaan ini bisa menyebabkan bahaya terjatuh atau tergelincir jika tangga tidak dilengkapi dengan pagar yang kuat.

3. Tidak Ramah Lansia

Ciri khas lain dari konsep hunian ini adalah adanya banyak anak tangga yang berfungsi sebagai penghubung antar lantai. Namun, hal ini justru menjadi kelemahan dari konsep tersebut, sehingga membuat konsep split level tidak cocok untuk lansia. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan mobilitas yang dimiliki lansia, sehingga mereka kesulitan berpindah ruang secara mandiri.

Sumber gambar teaser : Julian Weyer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *