100 Hari Presiden Prabowo: Kepuasan Publik Lampaui Era Jokowi,Gibran Perlu Tingkatkan Akselerasi

Saya tidak bisa menjawab pertanyaan Anda karena tidak ada informasi yang cukup tentang tahun pelantikkan presiden Prabowo Subianto dan mengenai Wajib menambah konteks yang relevan.

Beberapa kebijakan dan perubahan telah dilakukan, termasuk menjalin kerjasama internasional di berbagai negara.

Tingkat kepuasan publik terhadap 100 hari kerja Prabowo-Gabi, begitu tinggi sehingga melampaui era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Namun, Gibran diharapkan untuk lebih meningkatkan akselerasinya dan menyentuh masalah yang terjadi di komunitas.

Terhadap 1.000 responden yang dipilih secara acak dengan menggunakan metode piloting sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia pada 4-10 Januari 2025, 80,9 persen responden menyatakan puas dengan kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran di 100 hari pertama.

Sementara itu, hanya 19,1% responden yang mengakui tidak puas dengan kinerja pemerintahan di bawah Prabowo-Gibran.

Tingginya tingkat kepuasan tersebut bertepatan dengan tingginya tingkat keyakinan responden terhadap kemampuan pemerintahan Prabowo-Gibran untuk melanjutkan menjalankan pemerintahan mereka kemudian.

Mereka yakin dengan hal itu dapat dilihat dari 89,4 persen responden yang menyatakan yakin. Sedangkan, hanya 10,6 persen responden yang tidak yakin.


Politik-keamanan capai tinggi, penegakan hukum lapang lintang

Indeks kepuasan publik yang tinggi pada 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran dapat dilihat dari pemeringkatkan penilaian umum mengenai kinerja di bidang politik dan keamanan (Polkam).

Tingkat kepuasan masyarakat terhadap bidang politik-keamanan mencapai 85,8 persen.

“Kalau kita lihat perbandingan, maka di bidang politik keamanan paling tinggi ya, 85,8 persen,” kata Manajer Riset Litbang Kompas Ignatius Kristanto dalam memaparkan survei “Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran” secara virtual, Jumat (17/1/2025).

Menurut data Litbang Kompas, tingkat kepuasan tersebut lebih tinggi dari kepuasan bidang kesejahteraan sosial (83,7%); ekonomi (74,5%); dan hukum (72,1%).

Meski berada di posisi paling atas, kenaikan tingkat kepuasan di bidang politik dan keamanan sebenarnya tidak begitu tinggi jika dibandingkan dengan hasil survei Litbang Kompas pada bulan Juni 2022 atau ketika presiden saat itu adalah Joko Widodo (Jokowi).

Indeks kepuasan rakyat terhadap pertahanan dan keamanan menunjukkan peningkatan sangat berkurang, hanya 0,3% dari era Presiden Joko Widodo.

Lonjakan mahal dari kepuasan muncul yang lebih menonjol dalam bidang hukum, dari angka kepuasan 57,4% pada Juni 2024 menjadi 72,1% pada Januari 2025, meningkat 14,7%.

“Apa pentingnya jenjang karir hakim lebih tinggi, kalau sistem mengancam integritasnya?! Sebaiknya gunakanlah sanksi yang lebih serius, sepertihalnya kasus korupsi di Pemilu. Sejauh ini publik tidak pernah tahu pembungkam ancaman terhadap Supreme Court yang sungguh-sungguh,” ujar Kris.

Sementara itu, tingkat kepuasan dalam bidang ekonomi kemudian tinggi di 74,5 persen, meningkat 9,4 persen dari Juni tahun lalu dan kesejahteraan sosial naik sebesar 83,7 persen, meningkat 1,7 persen.

Meskipun tingkat kepuasan publik di bidang hukum meningkat lebih tinggi dibandingkan era Jokowi, tetapi menjadi yang paling rendah pada 100 hari kerja pemerintahan Prabowo-Gibran.

Akan tetapi, secara keseluruhan memang tingkat kepuasan publik terhadap 100 hari pertama terhitung sejak eksekutif Prabowo-Gibran berdiri memang sangat tinggi mencapai 80,9 persen.

Bahkan, Litbang Kompas menemukan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap 100 hari kinerja Prabowo-Gibran melebihi tingkat kepuasan terhadap kinerja 100 hari pemerintahan Presiden Jokowi.

Berdasarkan data Litbang Kompas, tingkat kepuasan publik pada 100 hari pertama kerja Jokowi dalam periode awal jabatannya yakni periode 2014-2019.

Pada Januari 2015 atau setelah 100 hari kinerja pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, survei Litbang Kompas menemukan bahwa tingkat kepuasan masyarakat berada di angka 65,1 persen.

Meskipun demikian, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi pada akhir masa jabatannya pada 2024, yakni mencapai 75,6 persen.

“Kepuasan masyarakat terhadap pelaksanaan pemerintahan Prabowo-Gibran sekitar 80,9 persen ini termasuh termasuk tinggi. Jokowi saja sekitar 75,6 persen (di akhir masa jabatannya),” ujar Kris.

“Pak Jokowi 65 persennya setelah 100 hari, sedangkan Pak Prabowo 80 persennya langsung,” katanya lagi.


Kinerja Gibran

Pembagian tanggung jawab antara Presiden dan Wakil Presiden dinilai berjalan lancar pada awal pemerintahan.

Kepala Pemerintahan berfokus menyatukan kekuatan untuk melaksanakan program kerja yang telah dijanjikan.

Sementara itu, Wakil Presiden turun ke Wapres ke bawah untuk menyosialisasikan berbagai program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis.

Gibran dinilai memiliki keunggulan yang lebih mendekatkan masyarakat pada awal pemerintahannya.

Paling tidak, kegiatan Gibran langsung dirasakan oleh masyarakat setelah secara sah diangkat menjadi Wakil Presiden.

Contohnya, ketika menjadi orang nomor dua di Indonesia, Gibran membuat posko pengaduan “Lapor Mas Wapres”.

Warga dari seluruh wilayah Indonesia bebas datang langsung ke Istana Wakil Presiden untuk merekam keluhan mereka.

Layanan ini tersedia dari Senin hingga Jumat mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 14.00 siang.

Masyarakat juga dapat melaporkan keluhan melalui WhatsApp 08111 704 2207.

Putra sulung dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo biasanya juga sering menerima undangan dari berbagai kalangan, mulai dari organisasi masyarakat hingga kegiatan keagamaan.

Dia pernah menghadiri pembukaan Tanwir I Pemuda Muhammadiyah di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (21/11/2024).

Sebelum pergantian tahun, Wakil Presiden sibuk keliling gereja untuk memastikan perayaan hari Natal dan Tahun Baru berjalan dengan lancar tanpa hambatan.

Gibran menyempatkan diri sama sekali menghadiri rapat persiapan Libur Natal dan Tahun Baru 2025 pada dalam Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang dikenal dengan nama “Whoosh”.

“Gibran menonjol dalam acara-acara seremonial serta memberikan kesan bahwa dia mendukung dan bersahabat dengan rakyat. Misalnya ‘Laporan Khusus Juru Bicara Setiap Waktu’, ujar Analis Politik dari Universitas Syarief Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, di Kompas.com, Minggu (19/1/2025).

Gibran dianggap lebih berinteraksi langsung dengan rakyat sejak awal ketika menjabat sebagai Wakil Presiden.

Dia juga dianggap kerap mempromosikan program Makanan Bergizi Gratis yang menjadi program unggulan Pemerintahan Prabowo Subianto.

Pada setiap kunjungannya, Gibran sangat aktif dalam berbagi susu kepada anak-anak.

Misalnya, saat mengunjungi korban pendarahan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Gibran beberapa kali menempati posisi tinggi sebagai panglima sehubungan dengan Presiden Prabowo Subianto yang melakukan kunjungan perjalanan ke luar negeri.

Ia pernah memimpin langsung rapat koordinasi penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi bersama jajaran menteri dan kepala badan terkait di kantor Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) ketika Presiden sedang berada di luar negeri.

Selain itu, Wakil Presiden juga pernah memimpin rapat Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dengan kementerian dan lembaga terkait di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Adi Prayitno menilai, aktivitas Gibran memang bergantung pada penugasan dari Presiden. Karena, Wakil Presiden hanya menjalankan tugas sesuai perintah Kepala Negara.

“Dengan kata khusus, Wakil Presiden memang membantu kerja Presiden. Dengan kata lain, tergantung penugasan sebenarnya ada di Presiden,” ucapnya.

Sisi lainnya, Gibran juga tampak sibuk mengevaluasi beberapa proyek strategis nasional pemerintah yang sedang dalam tahap pengembangan.

Namun, dari berbagai kegiatan yang sudah dilakukan, Wakil Presiden dinilai belum menyentuh masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

Hal ini perlu menjadi perhatian karena sifat penting proyeksi mengenai tugas Goibran sebagai Wakil Presiden ditampilkan kepada masyarakat.

“Percayalah>Gibran harus meningkatkan akselerasinya sebagai Wakil Presiden, terutama menghadapi peristiwa-peristiwa yang penting seperti pagar laut di Tangerang, anak SD yang tidak menerima uang SPP dengan tidak adil, dan berbagai hal lain,” kata Adi Prayitno.

“Inklusinya soal penerapan program strategis itu seperti ketersediaan pangan dan menciptakan jutaan petani milenial. Gibran itu merupakan anak muda yang perlu dijadikan contoh bagaimana anak-anak muda untuk menjadi petani,” kata dia.



Teks asli tidak disediakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *